Monday, February 22, 2016

Obrolan Si Uang Kertas

Obrolan Si Uang Kertas

Kisah perjalanan Sang uang kertas dalam pengembaraannya di peredaran uang. Uang kertas Rp.1000 dan Rp. 100.000 dibuat dari kertas yang sama dan diedarkan oleh Bank Indonesia (BI). Mereka dicetak bersama, tetapi berpisah di bank dan beredar di masyarakat. Singkat cerita 4 bulan kemudian mereka bertemu secara tidak sengaja di dalam dompet seorang pemuda. Maka mereka pun mengobrol:

Uang Rp. 100.000 bertanya kepada Rp. 1000; "Kenapa badan kamu begitu lusuh, kotor dan bau amis?". Rp. 1000 menjawab; "Karena, begitu aku keluar dari bank, aku pindah ke tangan orang menengah ke bawah dari kalangan buruh, penjual ikan, dan di tangan pengemis". Lalu Rp. 1000 balik bertanya kepada Rp. 100.000; "Kenapa kau begitu baru, rapi dan masih bersih?" Rp. 100.000 pun menjawab; "Karena begitu aku keluar dari bank, aku disambut perempuan cantik, dan beredarnya pun di restoran mahal, kompleks pasar raya mall bergengsi, dan juga hotel berbintang. Keberadaanku selalu dijaga dan jarang keluar dari dompet."

"Pernahkah engkau berada di tempat ibadah?" tanya Rp. 1000 penasaran. "Belum pernah" jawab Rp. 100.000 dengan jujur. "Ketahuilah walaupun aku hanya Rp. 1000 tetapi aku selalu berada di seluruh tempat ibadah, di tangan anak-anak yatim piatu dan fakir miskin, bahkan aku bersyukur kepada Tuhan semesta alam. Aku tidak dipandang sebagai sebuah nilai, tetapi adalah sebuah manfaat" jelas Rp. 1000.

Lantas menangislah Rp. 100.000 karena merasa besar, hebat, tinggi tetapi tidak begitu bermanfaat selama ini.

Semoga cerita ini memberi pengajaran kepada kita semua. Kedudukan dan jabatan tinggi belum tentu dapat memberi manfaat kpd sesama. Semoga kita termasuk golongan yang bersyukur dan mau berbagi. Aamiin.

Artikel Terkait

Obrolan Si Uang Kertas
4/ 5
Oleh

Tambahkan Komentar Anda