Kaya,
Tetapi...
Kaya, tapi tidak berkeluarga.
Keluarganya adalah bisnisnya.
Keluarganya adalah pekerjaannya.
Tawa canda anak-anaknya milik pembantu dan supirnya.
Lantaran ia jarang berkumpul bersama anak-anaknya.
Ada yang mudah dalam dosa.
Tertipu dalam dunia.
Menabung dosa zina mata, hati, kulit dalam berdua-duaan.
Berpacaran dengan yang bukan muhrimnya sebelum nikah.
Ada yangg menggosip membuka aib orang dengan mudahnya.
Waktu dalam kesia-siaan.
Jauh dari dzikir.
Jauh dari kelezatan hati dalam ibadah.
Waktu tidak digunakan dalam jalan Allah.
Kehidupan yang jarang mentaati Allah, Tuhannya.
Sehingga ia tidak sadar bahwa Allah justru mengadzabnya dengan dunia-Nya.
Dia merasa dunia miliknya.
Padahal dunia sedang menghinakannya.
Ada pula yang kenal dengan tempat-tempat indah dan keliling dunia.
Tapi hatinya, pikirannya, badannya, tiada pernah dibawa menikmati sholat-sholat wajib, sunnah dan malam.
Astaghfirullah...
Hargai setiap waktu yang kita miliki.
Syukuri.
Lebih berharga lagi bila kita menggunakannya untuk tujuan kehidupan yang hakiki.
Karena kehidupan ini adalah fana.
Dan ingatlah waktu tidaklah menunggu siapa-siapa.
Ia akan meninggalkan kita tanpa kompromi.
Demi WAKTU, Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam KERUGIAN, Kecuali orang-orang yang BERIMAN dan mengerjakan AMAL SHOLEH. Dan NASEHAT-MENASEHATI supaya mentaati KEBENARAN. Dan NASEHAT-MENASEHATI supaya menetapi KESABARAN.(QS. Al-'Ashr: 1-3)
Robbana Taqobbal Minna.
Ya Allah, terimalah dari kami (amalan kami), aamiin.
Semoga Bermanfaat.
Kaya Tetapi
4/
5
Oleh
Catatan Ikrom
Tambahkan Komentar Anda