Saturday, September 10, 2016

Hidup Bernilai Seuntai Kertas

Klik Inspiratif Hidup Bernilai Seuntai Kertas

Hidup yang bernilai bagai seuntai kertas.
Ya, hidup kita kadang terasa hanya penuh berisi lembaran kertas.

Akta kelahiran, adalah kertas.
Kartu keluarga, terbuat dari kertas.
Piagam penghargaan, pun kertas.
Ijazah, juga kertas.
Semuanya hanya berupa kertas.

Akad nikah, kertas.
Paspor, kertas.
Surat kepemilikan rumah, kertas.
Resep dokter, kertas.
Undangan acara, juga kertas.

Kehidupan kita layaknya kertas-kertas.
Seiring waktu berlalu, kertas akan robek, menua, dan hilang.
Dunia itu semuanya terdiri dari kertas dan kertas pula.

Berapa banyak orang bersedih karena "kertas-kertas" yang dimilikinya, ataupun yang tak dimilikinya.
Dan berapa banyak orang yang begitu bahagia dengan "kertas-kertas" yang dimilikinya.

Tetapi, ada satu lembar kertas yang tidak akan dilihat oleh pemiliknya, yaitu:
SURAT KEMATIAN.

Maka persiapkanlah diri kita untuk menghadapi kematian, karena itu adalah "kertas" terpenting.

Sahabat Sayyidina Ali bin Abi Thalib radhiallohu 'anhu berkata:
Dua hal yg tidak akan kekal dalam diri seorang mukmin adalah masa mudanya dan kekuatannya.
Dan dua hal yg berguna untuk setiap mukmin adalah akhlak yang mulia dan jiwa yang lapang.
Dan dua hal pula yg akan mengangkat derajat seorang mukmin adalah sikap tawadhu (rendah hati) dan menolong kesulitan orang lain.
Dan dua hal pula yg menjadi penolak bala' adalah sedekah dan silaturahmi.

Ada 3 fase hidup yang tampak unik, yaitu:

  1. Masa Puber: Anda punya waktu dan kekuatan tetapi tidak punya uang.
  2. Masa Bekerja: Anda punya harta dan kekuatan, tetapi tidak punya waktu.
  3. Masa Tua: Anda punya harta dan punya waktu, tetapi tidak punya kekuatan.


Inilah kehidupan, ketika kita mendapat sebuah karunia. Maka akan hilang karunia lainnya. Kecuali bagi kita yang mau bersyukur

Barangkali kita merasa bahwa kehidupan orang lain, selalu lebih baik dari kehidupan kita. Sementara orang lain pun meyakini, bahwa kehidupan kita lebih baik darinya.

Hal itu dikarenakan kita melupakan hal yang sangat penting dalam hidup kita, yaitu bersikap Qana'ah (mensyukuri apa yang kita miliki).

Robbana Taqobbal Minna. Ya Allah, terimalah dari kami (amalan kami), aamiin.

Semoga Bermanfaat.

Artikel Terkait

Hidup Bernilai Seuntai Kertas
4/ 5
Oleh

Tambahkan Komentar Anda